Selasa, 17 April 2012

Manusia dan Keadilan

Pengertian Kejujuran 

Jujur adalah sebuah kata yang telah dikenal oleh hampir semua orang. Bagi yang telah mengenal kata jujur mungkin sudah tahu apa itu arti atau makna dari kata jujur tersebut. Namun masih banyak yang tidak tahu sama sekali dan ada juga hanya tahu maknanya secara samar-samar. Berikut saya akan mencoba memberikan pemahaman sebatas mampu saya tetang makna dari kata jujur ini.

Kata jujur adalah kata yang digunakan untuk menyatakan sikap seseorang. Bila seseorang berhadapan dengan suatu atau fenomena maka seseorang itu akan memperoleh  gambaran tentang  sesuatu  atau fenomena tersebut. Bila seseorang  itu  menceritakan informasi tentang  gambaran  tersebut kepada orang lain tanpa ada “perobahan” (sesuai dengan realitasnya ) maka sikap yang seperti itulah yang disebut dengan jujur.

Sesuatu atau fenomena yang dihadapi  tentu  saja apa yang ada pada diri sendiri atau di luar diri sendri. Misalnya keadaan atau kondisi tubuh, pekerjaan yang telah atau sedang  serta  yang akan dilakukan. Sesuatu yang teramati juga dapat   mengenai benda, sifat dari benda tersebut atau bentuk  maupun model. Fenomena yang teramati boleh saja yang berupa suatu peristiwa, tata hubungan sesuatu dengan lainnya. Secara sederhana dapat dikatakan apa saja yang ada dan apa saja yang terjadi.


Perlu juga diketahui bahwa ada juga seseorang memberikan berita atau informasi sebelum terjadinya peristiwa atau fenomena. Misalnya sesorang mengatakan dia akan hadir dalam pertemuan  di sebuah gedung bulan depan. Kalau memang dia hadir pada waktu dan tempat yang telah di sampaikannya itu maka seseorang itu bersikap jujur. Dengan kata lain jujur juga berkaitan dengan janji. Disini   jujur  berarti mencocokan atau menyesuaikan ungkapan (informasi) yang disampaikan dengan realisasi (fenomena).

Mungkin kita pernah melihat atau memperhatikan  Tukang  bekerja. Dia bekerja berdasarkan sebuah pedoman kerja. Dalam pedoman kerja (tertulis atau tidak) ada ketentuan sebuah perbandingan yakni  3 : 5. Tapi dalam pelaksanaan kerja Tukang tersebut tidak mengikuti angka perbandingan itu, dia  membuat perbandingan yang lain yakni 3 : 6,  Peristiwa ini jelas memperlihatkan si  Tukang  tidak mengikuti ketentuan yang ada dalam pedoman kerja. Dengan demikian berarti si Tukang tidak bersikap  jujur. Dalam kasus ini sang Tukang tidak berusaha menyesuaikan  informasi yang ada dengan fenomena (tindakan yang  dilaksanakan ).

Kejujuran juga bersangkutan dengan  pengakuan. Dalam hal ini kita ambil contoh, orang Eropa membuat pernyataan atau menyampaikan informasi, bahwa …. orang pertama sekali yang sampai ke Benua Amerika adalah  Cristofer Colombus… Padahal menurut sejarah yang berkembang, sebelum Colombus mendarat di Benua Amerika telah sampai kesana armada Laksmana Cheng ho. Artinya apa,  tidak ada pengakuan. Dalam hal ini kita juga melihat persoalan kesesuaian antara fenomena (realitas) dengan informasi yang disampaikan.

Jadi dari uraian di atas dapat diambil semacam rumusan, bahwa apa yang disebut dengan jujur adalah sebuah sikap yang selalu berupaya menyesuaikan atau mencocokan antara Informasi dengan fenomena. Dalam agama Islam sikap seperti  inilah yang dinamakan  shiddiq. Makanya jujur itu ber-nilai tak terhingga.

opini :
Kejujuran adalah suatu sikap pengakuan seseorang baik itu kepada orang lain atau dirinya sendiri, jujur  merupakan suatu perkataan seseorang dalam mengungkapkan keadaan apakah keadaan tersebut benar sesuai kenyataan atau tidak.

Jujur tidak hanya dikatakan  bila sesuatu sudah terjadi tetapi ada juga sesuatu yang belum terjadi misalnya seseorang mengatakan bahwa dia akan hadir dalam sebuah acara pada keesokan hari. Kalau ida memang hadir pada keesokan harinya maka orang itu telah bersikap jujur, dengan kata lain jujur  juga bisa dikaitkan dengan janji.

Kejujuran juga bisa bisa membuat orang merasa takut bila ada suatu masalah yang dihadapi. Biasanya kebanyakan orang tidak berkata jujur karena takut akan hal yang akan menghampirinya nanti, tetapi orang yang berkata jujur akan lebih baik dari pada orang yang suka berbohong.

Pada awalnya memang kita harus menerima resiko jika berkata jujur tetapi itu akan berakhir dengan kelegaan dan kesenangan, lain halnya jika kita berkata bohong memang diawal kita dapat terhindar dari masalah dan itu hanya untuk sementara tetapi pada akhirnya kebohongan akan terungkap juga dan itu pasti akan menerima resiko lebih besar daripada kita berkata jujur.

Jadi janganlah kita takut untuk berkata jujur karena berkata jujur akan membuat dirimu disenangi oleh orang lain dan disayang oleh Allah SWT, sebaliknya jika kita berkata bohong maka kamu akan tidak dipercaya dan dibenci oleh orang juga Allah SWT.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar