Senin, 02 Juli 2012

Italia Tak Pantas Bersedih

Meski kecewa, namun skuad Italia tak sepantasnya terlalu bersedih jika melihat usaha keras mereka di turnamen ini.
KIEV – Memalukan! Memang tak dapat dipungkiri, kekalahan telak 0-4 rasanya sulit dipercaya bisa terjadi du ajang bergengsi final Piala Eropa 2012. Tapi itulah yang terjadu, Senin (2/7) dinihari tadi, Italia dipermalukan habis-habisan oleh Spanyol.

"Kekalahan ini menyakitkan, tapi Anda bisa lihat secara langsung jika mereka lebih segar," tutur Prandelli kepada Rai yang dilansir Football Italia, Senin (2/7). "Kami kehabisan banyak energi pekan ini dan kami tidak punya cukup waktu untuk pemulihan, jadi ketika kami kalah 0-2 melawan mereka itu tidak terelakkan," sambungnya.

Meski kecewa, namun skuad Italia tak sepantasnya terlalu bersedih jika melihat usaha keras mereka di turnamen ini. Gli Azzurri datang ke Polandia-Ukraina dengan membawa masalah di persepakbolaan mereka. Kasus pengaturan skor kembali menjerat sepakbola Italia dengan melibatkan beberapa nama pemain kelas atas Italia.


Bahkan Domenico Criscito, salah satu pemain yang masuk skuad sementara Gli Azzurri, terpaksa dicoret Cesare Prandelli karena sang pemain diduga terlibat dalam kasus tersebut.
Selain itu, Italia juga membawa beban untuk bisa memperbaiki nama baik mereka setelah tampil memalukan di putaran final Piala Dunia 2010. Saat itu, mereka tak sanggup lolos dari penyisihan grup. Italia saat itu tergabung bersama Paraguay, Slovakia, dan Selandia Baru.

Ketakutan untuk gagal bangkit mulai tercium setelah di dua laga pertama fase grup Piala Eropa 2012, Italia hanya bermain seri lawan Spanyol dan Kroasia. Hasil seri versus Spanyol bisa ditoleransi, namun tidak dengan saat lawan Kroasia.

Namun setelahnya, Italia menunjukkan perkembangan yang luar biasa. Kemenangan lawan Irlandia di pertandingan terakhir grup membawa mereka lolos ke babak knock-out. Disinilah permainan cantik Italia benar-benar terlihat.

Inggris dan Jerman tak kuasa membendung langkah Italia untuk melaju ke partai final. Kombinasi antara pertahanan rapat dan serangan mematikan begitu terlihat di dua pertandingan tersebut. Modal tersebut yang dibawa Gianluigi Buffon dkk untuk menantang Spanyol di final.

Meski pada akhirnya kalah 4-0, Italia tetap bermain apik, terutama di babak pertama meski mereka kebobolan dua gol. Petaka sebenarnya terjadi di menit 60 ketika mereka terpaksa bermain dengan 10 orang setelah Thiago Motta mengalami cedera dan tim sudah melakukan tiga kali pergantian pemain.
Bermain dengan ‘10 orang’ membuat Italia harus menderita dua gol lagi di penghujung laga lewat Fernando Torres dan Juan Mata.

Italia kini harus membuka lembaran baru sembari mempertahankan hal baik yang mereka lakukan di Euro 2012 ini. Dengan para pemain yang tengah memasuki usia keemasan seperti De Rossi, Antonio Cassano, Claudio Marchisio, dan Leonardo Bonucci, ditunjang para pemain muda seperti Mario Balotelli, Ignazio Abate, Fabio Borini, dan Angelo Ogbonna, Italia tentu punya masa depan cerah untuk berprestasi di Brazil 2014.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar